Cari Blog Ini

Kamis, 15 Juli 2010

berpikir positif

Anda pernah mendengar ungkapan Man Jadda Wa Jada? Namun sudahkah Anda mengaplikasikan prinsip ini? Banyak sudah tahu namun masih sedikit yang mengaplikasikannya.

Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan menyerah pada nasib.

Ciri utamanya ialah suka mengatakan “saya tidak bisa”.

OK, bagi yang tahu artinya, man jadda wa jada berarti barangsiapa bersungguh-sungguh pasti dapat. Setahu saya, ini bukan hadist, meski menggunakan bahasa Arab. Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam.

Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana Anda sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana Anda bersungguh-sungguh.

Silahkan Anda periksa pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati Anda. Silahkan Anda ukur diri Anda tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju).

* Sudahkah Anda bersungguh-sungguh melihat peluang. Coba lihat catatan Anda, sudah seberapa banyak potensi peluang yang Anda catat?
* Seberapa dalam Anda meneliti sebuah ide bisnis?
* Seberapa banyak ide-ide mengoperasikan bisnis yang sudah Anda coba?
* Seberapa banyak ide-ide pemasaran yang sudah Anda lakukan?
* Sudah berapa kali Anda gagal dan bangkit lagi mencoba?
* Seberapa keras Anda mencari solusi masalah Anda?
* Berapa banyak kontak yang sudah Anda kumpulkan untuk mendukung bisnis Anda?
* dan sebagainya.

“Tapi saya…”. Yah… jika Anda masih suka mengatakan “tapi” sebagai dalih tidak berusaha, artinya Anda belum bersungguh-sungguh. Mungkin dalih Anda benar, tetapi tetap saja Anda tidak meraih apa yang Anda inginkan.

Versi PDF Untuk Diprint
Kata kunci berdasarkan pencarian:
[man jadda wa jadda, man jadda wa jadda artinya, man jadda wa jada, man jada wa jada, arti man jadda wa jadda, man jada wa jadda, arti man jadda wa jada, man jada, man jaddah wa jaddah, man jadda]

Rahmat Mr. Power

Sabtu, 03 Juli 2010

panduan makalah

PENDAHULUAN MAKALAH

Pendahuluan makalah merupakan bagian awal makalah yang memberikan gambaran umum tentang mengapa topik yang disajikan dalam makalah harus disajikan. Dengan kata lain, bagian pendahuluan menguraikan alasan penulis tentang topik yang ditulisnya. Selain mengemukakan alas an, bagian pendahuluan merupakan bagian pengantar yang untuk pembaca guna mengetahui alasan ataupun isi makalah secara keseluruhan.
Mengingat fungsi bagian pendahuluan makalah sebagai pengantar tentang topik tulisan dan sarana pengarang dalam menyampaikan alas an penulisan, menjadikan pendahuluan makalah memiliki bagian-bagian yang khusus. Bagian-bagian itu berkaitan dengan unsur pendukung pendahuluan makalah. Unsur atau komponen pendahuluan makalah adalah (1) latar belakang, (2) permasalahan/ rumusan masalah/ permasalahan, (3) tujuan penulisan, (4) manfaat penulisan makalah, dan (5) hipotesis (kesimpulan sementara terhadap suatu hal dan tidak haru s ada). Berikut ini penjelasan unsur pendahuluan makalah.

A. Latar Belakang
Bagian latar belakang sebuah makalah berisi hal-hal yang melandasi perlunya topik dalam karangan ilmiah itu ditulis atau alas an penulisan yang dikaitkan dengan kenyataan. Bagian ini diharapkan mampu mengantarkan pembaca pada masalah atau topic yang dibahas dalam karya ilmiah dan menunjukkan bahwa masalah yang dibahas dalam karya ilmiah itu sangat penting.
Dalam bagian ini penulis diharapkan mampu mengemukakan sebab-sebab mengapa masalah yang dipersoalkan perlu diteliti dan ditulis (alas an penulis memilih topic/ judul tulisan). Dalam bagian latar belakang ini, penulis dapat mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Arti penting atau peranan topik pembicaraan.
2. Perlunya pembinaan/peningkatan di bidang topik yang dibicarakan itu
3. Perlunya masukan sebagai bahan pembinaan/ peningkatan di bidang topik pembicaraan
4. Perlunya penelitian dilakukan khususnya untuk manfaat praktisnya maupun untuk manfaat keilmuan/teori
5. Relevansi objek penelitian sebagai sumber data untuk dua segi kemanfaatan ilmu (praktis maupun teoritis
Sebuah bagian pendahuluan dapat disertai dengan beberapa buku acuan yang telah dibaca penulis khususnya tentang topik yang sama atau yang relevan dengan topik tulisan penulis. Dalam penyertaan itu, penulis perlu memberikan pembahasan khususnya informasi tentang perbedaan topik tulisan buku acuan dengan topik yang sedang ditulisnya. Bagian ini pun mencantumkan juga bagian-bagian yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya agar pembaca segera mengetahuinya secara sepintas lalu hal-hal apa saja yang akan diuraikan penulis.

B. Permasalahan/ Rumusan Masalah
Bagian rumusan masalah merupakan bagian yang akan dibahas dalam karya ilmiah, khususnya pada bagian isi. Bagian ini tidak terbatas pada permasalahan/ persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan deskripsi lebih lanjut, atau persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut.
Rumusan masalah harus disajikan dalam bentuk pertanyaan. Selain itu, rumusan masalah haruslah jelas, padat, singkat, dan mampu memberikan pancingan persoalan yang akan dikemukakan penulis berkaitan topik tulisan. Rumusan masalah pun dapat dirinci menjadi beberapa sub masalah yang spesifik. Untuk rumusan masalah yang pemecahannya dicari melalui penelitian, penulis pelu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Penulis perlu mengetahui kedudukan penelitian/ penulisan yang dilakukannya di antara penelitian/ penulisan lain yang sejenis.
2. Penulis benar-benar mampu menguraikan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi topik permasalahan dan belum dijawab oleh peneliti lain.

C. Tujuan Penulisan/ Penelitian
Bagian tujuan penelitian atau penulisan disesuaikan dengan bagian rumusan permasalahan. Rumusan tujuan pun dapat dirinci seperti bagian rumusan masalah, yaitu menjadi sub bagian yang spesifik. Dalam rumusan tujuan ini, penulis perlu menguraikan tentang usaha-usaha dan hasil-hasil yang telah dicapai secara garis besar. Bagian tujuan penelitian/ penulisan berisi uraian tentang apa yang ingindicapai dengan penulisan karya ilmiah tersebut.
Perumusan tujuan penulisan karya ilmiah ini memiliki fungsi ganda, yaitu bagi penulis dan bagi pembaca. Fungsi rumusan tujuan penulisan bagi penulis adalah sebagai sarana untuk mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis karangan ilmiah, khususnya dalam pengumpulan bahan tulisan. Fungsi rumusan tujuan bagi pembaca adalah sebagai sarana informasi tentang apa yang disampaikan penulis melalui karya ilmiah yang dibuatnya.
Rumusan kalimat yang dipergunakan untuk menguraikan tujuan penulisan berupa kalimat komplek. Rumusan ini pun dapat dinyatakan secara rinci.

C. Manfaat Penulisan
Bagian manfaat penulisan/ penelitian dapat diuraikan secara terpisah. Maksudnya, bagian manfaat dapat dinyatakan dari segi pratik/ kepentingan praktis, kepentingan keilmuan penulis/ si peneliti, dan untuk kepentingan kelompok atau instansi. Rumusan bagian manfaat ini dinyatakan dalam bentuk uraian berupa kalimat berita.

D. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan yang berupa generalisasi tentatif/ sementara tentang suatu permasalahan yang belum tentu pasti kebenarannya. Hipotesis dapat dirumuskan secara jelas dan sederhana.

E. Sistematika penyajian
Pada bagian ini penulis memberikan gambaran urutan isi makalah yang disesuaikan dengan rumusan masalah. Bagian ini merupakan bagian pengantar uraian isi makalah. Bagian ini tidak selalu disusun dalam bab khusus, melainkan dapat dinyatakan dalam suatu paragraf singkat.

Contoh Keranga Pendahuluan sebuah Makalah

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN SISWA SMA DAN SOLUSINYA

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Alasan memilih topik mengapa diperlukanya identifikasi permasalahan siswa SMA dan solusinya
1.1.2 Kenyataan yang ada berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi siswa SMA dan solusinya yang ada selama ini
1.1.3 Alasan perlunya permasalahan yang dihadapi siswa SMA dipecahkan (dikaitkan dengan perkembangan peserta didik)
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Permasalahan apa saja yang dihadapi siswa SMA?
1.1.2 Bagaimana mengatasi/ Solusi apa yang perlu dilaksanakan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa SMA?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi siswa SMA
Menjelaskan bagaimana mengatasiatau solusi apa yang perlu dilaksanakan guna mengatasi permasalahannya yang dihadapi siswa SMA
Manfaat
1.4.1 Orang tua:
Memberikan masukan kepada orang tua tentang permasalahan yang dihadapi siswa sehingga dapat bersikap arif terhadap anak
1.4.2 Sekolah:
Memberikan masukan tentang perkembangan anak secara positif dan negatif guna pendampingan dan pengarahan pencapaian prestasi belajar.
1.4.3 Konselor:
Memberikan gambaran tentang permasalahan yang dihadapi siswa SMA sehingga mampu memberikan pendampingan yang tepat guna membantu perkembangan siswa secara utuh dan menyeluruh.
1.4.4 Program Studi Bimbingan Konseling:
Memberikan masukan secara teoritis dan praktis tentang identifikasi permasalahan yang dihadapi siswa SMA dan solusinya.
1.4.5 Guru bidang studi/ wali kelas:
Memberikan bantuan kepada wali kelas atau guru bidang studi tentang permasalahan yang dihadapi siswa SMA dan solusi memecahkan masalah yang mereka hadapi demi perbaikan dan perkembangan pribadi anak di kelas khususnya dalam pretasi dan relasi.

Kamis, 01 Juli 2010

yang perlu di ketahui sebelum menikah

Sebelum disibukkan dengan pertanyaan berapa biaya untuk sebuah pernikahan, undangan, gaun pengantin, berikut beberapa pertanyaan penting yang perlu diketahui untuk mempersiapkan pernikahan.

Berapa usia paling ideal untuk menikah? Usia ideal untuk menikah adalah usia dimana seseorang telah dianggap matang, baik secara emosi maupun sosial. Bila ditinjau dari segi fisik, seorang telah dianggap mampu untuk menikah dan berketurunan antara usia 17-20 tahun.

Pada perempuan, proses pematangan organ-organ reproduksi dimulai ketika perempuan tersebut sudah mendapatkan haid pertamanya atau dikenal juga dengan istilah menarche dan akan mencapai kondisi yang optimal ketika siklus haidnya sudah "relatif" stabil (sekitar 25-32 hari atau rata-rata 28 hari). Organ-organ reproduksi yang lain (payudara, rambut pubis, dan lain-lain) juga akan berkembang yang secara fisik dapat dilihat secara kasat mata. Tidak adanya keluhan yang berlebihan ketika menjelang haid, pada saat haid, atau sesudah haid. Dan lain-lain.

Seorang pria mulai menunjukkan proses perkembangan seksualnya ketika ia sudah mulai mendapatkan mimpi basah, morning erection, pertumbuhan rambut pubis dll. Secara normal testis pada pria menghasilkan sperma secara kontinyu tanpa suatu siklus tertentu. Dan produksi itu akan mencapai puncaknya dalam 3 sampai 7 hari.

Namun umur kalender tidak cukup dijadikan sebagai patokan untuk mengetahui kesiapan menikah karena kematangan seseorang dalam pola pikir dan perilakunya jauh lebih penting. Selain itu faktor yang tak dapat dihindari adalah kemampuan secara ekonomi.

Apa yang dimaksud dengan kematangan emosi? Kematangan emosi adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri, menempatkan diri, dan menghadapi berbagai kondisi dengan suatu cara tertentu. Tentu saja setiap insan di dunia ini tidak akan sama bila ditinjau dari sisi yang satu ini. Di antara mereka ada yang telah mencapai kematangan dan mencapai fase kedewasaan secara emosi dan psikologis. Namun ada pula yang belum matang dan belum melewati fase kekanak-kanakan. Misalnya, seseorang yang tidak mampu membuat keputusan dalam hidupnya, ia masih sering dibayangi keraguan serta bergantung pada pendapat orang lain. Bila menikah, tentu dia akan membuat rumah tangganya menjadi tidak beruntung.

Sebatas mana hubungan antara suami istri dengan orangtua? Hubungan antara anak dan orangtua adalah sesuatu yang alami serta mencerminkan ikatan sosial dan nilai-nilai yang didasari oleh agama. Namun demikian, cinta kasih ini tidak dimaksudkan agar si anak terus menerus menjadi anak kecil dan menentukan keputusan berdasarkan pendapat orangtua. Seseorang yang dianggap matang adalah yang bisa memisahkan antara cinta kepada orangtua dan ketaatan terhadap keduanya pada batasan-batasan yang logis. Ia mampu membedakan kebebasan individualnya dan hak-hak keluarga yang baru dibentuknya.

Apakah perbedaan usia mempengaruhi kemampuan suami istri untuk saling memahami dan mengerti? Umumnya perkawinan bahagia dan harmonis dapat terwujud bila suami Iebih tua dari istrinya dimana usia mereka tidak jauh terpaut. Meski begitu, dapat disimpulkan bahwa kematangan dan kemampuan untuk hidup serasi jauh Iebih penting daripada perbedaan usia. Walaupun ada perbedaan usia, seseorang tidak boleh terburu-buru memutuskan untuk menikah kecuali setelah berpikir, merenung, dan mengkajinya dengan tenang mengenai pernikahan itu. Calon mempelai diharuskan mempelajari dan menyelami posisi masing masing. Keduanya harus mengenal pribadi, watak, nilai, dan jalan hidup satu sama lain. Semua ini selayaknya dilakukan sebelum memutuskan untuk menikah.

Berapa kali hubungan intim yang mungkin dilakukan oleh suami istri? Banyak penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan ini. Yang paling populer adalah apa yang dikemukakan oleh Kenzi, yang memperhatikan perbedaan mencolok mengenai berapa kali hubungan intim dapat dilakukan oleh suami istri berdasarkan usia. Pada laki-laki berusia 21-25 tahun normalnya dilakukan hubungan intim tiga kali dalam seminggu. Sedang antara usia 31-35 tahun normalnya melakukan hubungan intim dua kali dalam seminggu. Namun yang pasti, dalam melakukan hubungan intim sebaiknya secara keseluruhan bergantung pada gairah masing-masing pihak suami atau istri.

Kapan seorang istri dapat mengalami kehamilan setelah menikah? Secara prinsip, hal ini mengacu pada kesuburan suami istri. Bila tingkat kesuburan keduanya tinggi, mungkin saja kehamilan dapat terjadi di bulan pertama pernikahan. Disarankan bila belum siap menerima kehamilan maka sebaiknya diambil langkah-langkah untuk mengantisipasinya karena anda tidak mampu menghindari kehamilan.

Kapan seharusnya berpikir untuk memiliki anak pertama? Seseorang tidak mampu memastikan waktu tertentu untuk memiliki anak pertama. Usia, kondisi kesehatan, tingkat sosial dan kondisi keuangan adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan dan pertimbangan untuk memiliki anak pertama. Disarankan sepasang suami istri yang baru menikah sebaiknya menghindari apa yang sering disebut sebagai ketidaksiapan menjadi orangtua, namun hal ini tidak bisa dikatakan dia sudah siap untuk melahirkan sebab kesiapan untuk memiliki anak membutuhkan beberapa tahun ke depan agar masa remajanya menjadi lebih matang.

Berapa jumlah anak yang ideal dimiliki? Dunia mengalami ledakan penduduk terutama di negara-negara dunia ketiga, seperti posisi negara tercinta kita saat ni. Disarankan agar dua anak pertama lahir dalam rentang waktu yang tak terlalu jauh sehingga orangtuanya dapat memberikan dan mencurahkan kesungguhan dalam mendidik dan membahagiakan anak-anaknya itu.

Jika ingin menunda kehamilan, perlukah menggunakan alat kontrasepsi sejak hari pertama pernikahan? Iya, karena bisa saja istri hamil setelah melakukan hubungan intim yang pertama. Oleh karenanya, ketika anda ingin mencegah atau memperlambat datangnya kehamilan karena alasan kesehatan, sosial, ekonomi atau alasan-alasan apapun maka anda tidak boleh membiarkan masalah ini semata-mata karena kebetulan atau karena keyakinan bahwa istri tidak akan hamil seketika pada saat hubungan intim di hari pertama.

Adakah efek samping dan penggunaan alat-alat kontrasepsi? Meski ilmu pengetahuan telah maju namun belum ditemukan obat atau alat kedokteran yang tidak memiliki efek samping, meski tidak langsung muncul dalam waktu dekat. Agar memperoleh hasil terbaik, anda wajib memperhatikan saran dokter yang menjelaskan mengenai alat kontrasepsi yang tepat bagi istri. Hal ini harus dilakukan berdua dengan suami agar terjadi kerelaan kedua belah pihak sebelum menggunakannya.

Bagaimana hubungan intim dilakukan ketika istri hamil? Telah disepakati secara umum bahwa selama kehamilan berlangsung secara alami maka hubungan intim mungkin saja dilakukan dengan cara yang aman sampai minggu ketiga sebelum kelahiran. Maksudnya untuk menghindari terjadinya kelahiran sebelum waktunya dan tidak terjadi kesempatan perpindahan bakteri ke vagina atau ke rahim. Namun jika istri pernah mengalami aborsi atau menderita noda darah maka sebaiknya menghindari hubungan intim secara total pada bulan-bulan pertama kehamilan. Di tengah-tengah kehamilan, sebaiknya hubungan intim dilakukan secara normal baik frekuensi maupun caranya.

Kapan dimulainya kembali hubungan intim setelah melahirkan? Disarankan untuk menghindani hubungan intim dalam kurun waktu enam minggu setelah melahirkan. Anjuran ini sesuai dengan tinjauan medis yang telah disepakati karena organ-organ reproduksi istri mengalami perubahan-perubahan di sela-sela masa kehamilan dan saat melahirkan. Karenanya seorang istri umumnya membutuhkan 5-6 minggu setelah melahirkan hingga ia kembali pada kondisi yang alami.

Bagaimana pengaruh bertambahnya usia terhadap kemampuan seksual? Sebagian suami melalui perubahan perubahan fisik dan emosi pada usia 50-an yang disebut sebagai usia krisis dimana perubahan itu berbeda sekali dengan yang terjadi pada sang istri. Pada wanita, masa perubahan ditandai dengan berhentinya rutinitas bulanan dan hilangnya kemampuan untuk berketurunan. Sementara pada suami, tidak ditemukan ada yang berhenti secara mendadak dan tidak ada gejala-gejala fatal, baik secara fisik maupun emosi. Biasanya, penurunan aktifitas seks terjadi sebagai akibat dari penurunan kemampuan fisik dan emosinya, yang sebagian merupakan akibat dan faktor-faktor sosial dan psikologis.

Berapa usia ideal untuk melahirkan anak pertama? ldealnya seorang istri melahirkan anak pertama tidak lebih dari usia 30 tahun. Sekalipun seorang gadis telah mampu hamil setelah mendapatkan haid yang pertama.