Cari Blog Ini

Rabu, 06 April 2011

GAGAL JANTUNG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jantung merupakan struktur kompleks yang terdiri dari jaringan fibrosa, otot-otot jantung dan jaringan konduksi listrik. Jantung mempunyai fungsi utama untuk memompakan darah, hal ini dapat dilakukan dengan baik bila kemampuan otot jantung untuk memompa , sistem katup dan irama pemompaan dalam keadaan baik. Bila ditemukan ketidaknormalan pada salah satu hal di atas maka akan mempengaruhi efisiensi pemompaan dan dapat menyebabkan kegagalan memompa.
Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung gagal untuk mengeluarkan isinya secara adekuat (Lewis 1933). Gagal jantung bukan merupakan suatu penyakit melainkan sindroma yang timbul oleh berbagai sebab proses-proses patofisiologis (Woods 2000)
Prognosis untuk gagal jantung sangat buruk , data di AS diperkirakan 5 juta orang mengalami gagal jantung, sekitar 550 000 kasus baru setiap tahunnya, 300 000 orang meninggal setiap tahunnya dan perawatan rumah sakit 962 000 orang setiap tahunnya . laju mortalitas kurang lebih 50% dan merupakan salah satu pembiayaan kesehatan yang paling tinggi.
Menurunnya kualitas hidup, lamanya hari rawat dan biaya rumah sakit yang tinggi menuntut penatalaksaan gagal jantung yang komprehensif dan terintegrasi oleh tim multidisiplin ilmu termasuk peran perawat didalamnya.

B. Tujuan
Pendekatan keperawatan pada pasien gagal jantung di tujukan untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam aktifitas sehari-hari sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan kesehatan yang komprehensif meliputi pengenalan tanda dan gejala, pengaturan asupan cairan dan garam, pengaturan diet, perubahan gaya hidup, aktifitas/latihan fisik, pengukuran berat badan serta pengetahuan tentang obat-obatan.





BAB II
TINJAUAN TEORITIS


A. Definisi
Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
B. Etiologi
Umumnya penyebab gagal jantung adalah penyakit jantung koroner. Gagal jantung dapat terjadi pada bayi, anak-anak dan orang dewasa, baik dengan penyakit jantung bawaan maupan penyakit jantung yang di dapat.
Penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan gagal jantung meliputi :
- Atherosklerotic Heart Disease
- Miokard Infark
- Hipertensi
- Rheumatic Heart Disease
- Congenital Heart Disease
- Ischemic Heart Disease
- Cardiomyopathy
- Valvular Disease
- Arrhythmia
Penyakit Non Kardiovaskuler meliputi :
- Kehamilan dan melahirkan
- Mental stress
- Thyrotoxicosis
- Acut blood loss
- Emboli paru
- Infeksi berat
- PPOK
- Hyper Volemia
- Sepsis





C. Patofisiologi
Gagal jantung umumnya adalah gabungan sistolik atau diastolik overload, kelemahan otot jantung, regangan otot jantung mencapai level kritis,kontraksi otot jantung yang menurun, cardiac output yang rendah dan pengisian vena ke ventrikel yang juga berkurang.
Tubuh berespon menaikkan cardiac output dengan cara :
- Menaikkan aktifitas sistem saraf simpatis (mempercepat frekuensi jantung)
- Mengeluarkan renin dari sel glomerulus ginjal
- Metabolisme an aerob pada sel
- Menaikkan extraksi oksigen di sel perifer
Ketika darah di ventrikel menurun , jantung berkompensasi untuk adaptasi. Kompensasi terjadi dalam periode yang lama sebelum tanda dan gejala muncul.
• Jangka pendek ; end diastolic meningkat memperpanjang regangan serabut sehingga otot ventrikel dilatasi untuk meningkatkan daya kontraksi.
• Jangka panjang ; ventrikel hipertropi untuk menaikkan kebutuhan jantung untuk berkontraksi dalam memompa darah ke sirkulasi.
D. Klasifikasi
Klasifikasi gagal jantung meliputi :
a. Gagal jantung kiri atau gagal jantung kanan
b. Gagal jantung sistolik atau diastolic
c. Gagal jantung akut atau kronik
Gagal jantung kiri terjadi akibat tidak efektifnya kontraksi ventrikel kiri sehingga menyebabkan kongesti paru atau edema paru dan menurunnya kardiak output. Disebabkan oleh kematian otot jantung ventrikel kiri, hipertensi, katup aorta dan katup mitral stenosis atau insufisiensi.
Gagal jantung kanan terjadi akibat tidak efektifnya kontraksi ventrikel kanan , dapat terjadi karena kematian otot ventrikel kanan, emboli paru, dapat pula terjadi karena aliran back ward dari gagal jantung kiri.
Pada gagal jantung sistolik, ventrikel kiri tidak dapat memompa cukup darah ke sirkulasi sistemik selama sistol. Ejection fraction rendah sehingga darah kembali ke sirkulasi pulmonal yang menyebabkan tekanan meningkat di sistem vena pulmonal .
Pada gagal jantung diastolic , ventrikel tidak dapat relaksasi dan pengisian ventrikel kurang dari semestinya selama diastole sehingga stroke volum menjadi rendah. Volume ventrikel yang lebih besar dibutuhkan untuk mempertahankan cardiac output.
Gagal jantung akut sangat tergantung dari waktu onset dan gejala yang timbul dari mekanisme kompensasi. Spesifikasinya status cairan normal atau kurang, retensi cairan dan garam tidak terjadi.
Pada gagal jantung kronik tanda dan gejala terjadi setiap saat sebagai efek mekanisme kompensasi , volum overload yang menetep. Obat-obatan, diet dan pembatasan aktifitas diperlukan untuk mengontrol gejala.

Klasifikasi menurut NYHA
Klas Definisi Istilah
Klas I pasien dengan penyakit jantung tetapi tidak terdapat Disfungsiventrikel keluhan pada aktifitas sehari-hari yang asimptom
Klas II pasien dengan penyakit jantung yang menimbulkan Gagal jantung keterbatasan aktifitas hanya sedikit ,akan tetapi pada ringan aktifitas yang berlebih akan menimbulkan rasa capek, berdebar, sesak serta nyeri dada
Klas III Pasien dengan penyakit jantung dengan aktifitas fisik Gagal jantung yang sangat terbatas dan merasa sehat jika istirahat sedang
Klas IV Pasien penyakit jantung dengan sedikit aktifitas saja Gagal jantung timbul sesak napas, sesak juga timbul saat istirahat berat

E. Manifestasi Klinik
Gagal jantung kiri, meliputi :
a. Sesak napas
b. Paroksismal nocturnal dispnea
c. Cheyne stokes
d. Batuk
e. Orthopnea
f. Tachycardia
g. Kelemahan
h. Edema pulmonal akut
i. Susah tidur
j. Ventrikel gallop
k. Crackles basiler
Gagal jantung kanan, meliputi :
a. Edema menetap
b. Distensi vena jugularis
c. Hepatomegali
d. Ascites
F. Treatment
Tujuan dari therapi pada pasien gagal jantung adalah meningkatkan kemampuan pompa jantung
1. Therapi obat-obatan
ACE Inhibitor ; untuk menghambat produksi angiotensin II, dengan tujuan menurunkan tekanan vascular sistemik sehingga menurunkan preload dan afterload
Digoxin ; meningkatkan kontraksi otot jantung, memperbaiki cardiac output dan mengurangi regangan serabut otot ventrikel
Diuretik ; mengurangi volum cairan yang berlebihan, menurunkan venous return dan menurunkan preload
Beta adrenergic blockers ; pada pasien gagal jantung ringan dan sedang untuk mencegah gagal jantung berulang kembali / memperbaiki gagal jantung
Diuretik, nitrat, morphin dan oksigen untuk terapi edema paru
Therapi Oksigen ; untuk mencukupi kebutuhan oksigen miokard dan organ vital lainnya
2. Prosedur Invasif
Angioplasty pada pasien gagal jantung karena CAD, Cardiomyoplasti, pemasangan IABP, ICD implantasi dan pacu jantung Biventrikular


3. Tindakan pembedahan
CABG pada pasien gagal jantung karena CAD dan Transplantasi Jantung
4. Modifikasi gaya hidup
Untuk mencegah timbulnya gejala gagal jantung, diantaranya menurunkan berat badan pada pasien obesitas, mengurangi konsumsi garam (2 gr/hari), tidak mengkomsumsi alkohol, mengurangi konsumsi lemak, berhenti merokok, mengurangi stress dan teratur mengikuti program latihan





















BAB III
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG OBAT-OBATAN

1. Pengetahuan tentang obat-obatan gagal jantung :
a. ACE Inhibitor ( Captopril, Lisinopril, Ramipril)
Cara kerja :
- Menghambat pembentukan angiotensin I ke angiotensin II
- Menurunkan tekanan darah , mengatur sodium tubuh dan cairan tubuh
- Mengurangi resistensi vascular sistemik
Efek Samping :
- Angioedema
- Kelelahan
- Batuk kering yang menetap
- Kemerahan pada kulit
- Renal insufisiensi
- Meningkatkan kalium serum
Pemantauan :
- Monitor tekanan darah dan denyut jantung sebelum dan sesudah diberikan
- Laporkan bila ada keluhan batuk yang menetap

b. Digoxin (Lanoxin)
Cara kerja :
- Meningkatkan kontraksi jantung (inotropic positif)
- Menurunkan denyut jantung (cronotopic negatif)
- Menurunkan konduksi impuls listrik pada AV node(dromotropic negatif)
- Memperbaiki cardiac output
- Menurunkan systemic vascular resisten
- Menurunkan preload dan afterload
Efek Samping :
- Keracunan digoxin (mual, nyeri perut, pusing, cepat murah, depresi, insomnia,
Berrdebar-debar, pandangan kabur)
- Arrhytmia
- Tidak nafsu makan
Pemantauan :
- Cek apikal puls selama stu menit sebelum obat diberikan
- Laporkan bila denyut jantung < 60 x/menit
- Cek digoxin level , therapeutic serum level antara 0,5 – 2 ng/ml

c. Diuretik (furosemid, HCT, Spironolacton)
Cara kerja :
- Mengeluarkan cairan dan elektrolit melalui ginjal (meningkatkan produksi urin)
- Meningkatkan sekresi sodium, clorida dan air
- Menurunkan volume sirkulasi darah dan menurunkan cardiac output
Efek samping :
- Dehidrasi
- Hipotensi Orthostatic
- Urin berlebihan
- Hipokalemia
- Hipocalcemia
- Hipomagnesemia
- Hiponatrium
- Kelemahan
- Kram otot
- kemerahan pada kulit
Pemantaun :
- Monitor tanda dehidrasi (hipotensi, tachicardi, turgor menurun, haus yang berlebihan)
- Tekanan darah, denyut jantung, intake dan output
- Elektrolit level
- Monitor glucose level pada pasien DM (HCT menyebabkan hiperglikemia)

d. Beta Adrenergic Blocker (metoprolol, atenolol, carvedilol,Propanolol)
Cara kerja :
- Menurunkan tekanan darah, denyut jantung dan demand oxygen myocard
- Menaikkan Ejection Fraction
Efek Samping :
- Bradicardi
- Retensi cairan
- Aritmia
- Mual
- Diare
- AV Block
- Broncho spasme
- Hipoglikemi





Pemantauan :
- Monitor apical puls rate sebelum diberikan
- Monitor tekanan darah, EKG, denyut jantung dan irama jantung
- Monitor tanda-tanda hipokalemi (berkeringat, kelelahan, dan kelaparan)
- Monitor ketat pasien dengan masalah respirasi

2. Pendidikan kesehatan
a. Anjurkan pasien minum obat secara teratur sesuai pesanan dokter
b. Beritahukan pasien untuk tidak menghentikan obat-obatan sendiri tanpa pesanan dokter
c. Ajarkan pasien cara menghitung detak jantung sendiri dengan meletakkan jari di arteri radialis selama satu menit, demonstrasikan prosedur tersebut
d. Anjurkan untuk menghitung denyut jantung dan cek irama jantung sebelum dan sesudah minum obat
e. Ajarkan pasien untuk mengenali tanda-tanda keracunan digoxin
f. Beritahukanuntuk segera mencari pertolongan medis bila irama jantung tidak teratur,detak jantung < 60 x/menit, mengalami pusing,pandangan kabur, napas pendek, sesak yang timbul saat tidur malam hari,bengkak pada kaki, atau urin yang sedikit, batuk kering yang menetap, berdebar-debar dan kelelahan yang meningkat.
g. Anjurkan pasien untuk diet rendah garam
h. Instruksikan pasien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalium seperti pisang dan juice jeruk
i. Anjurkan pasien untuk menimbang berat badan 3x / minggu dan laporkan bila kenaikan 1,4 – 2.3 kg dalam seminggu
j. Instruksikan untuk mencegah kelelahan dengan aktifitas yang terjadwal dan di iringi dengan istirahat



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Gagal jantung merupakan salah satu penyakit yang berkembang menjadi kronis dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi dan merupakan salah satu penyakit dengan pembiayaan kesehatan yang paling tinggi.
Pendekatan keperawatan pada pasien gagal jantung ditujukan untuk meningkatkan kemandirian pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan kesehatan yang komprehensif, termasuk didalamnya pengetahuan tentang obat-obatan
Hasil yang diharapkan sebagai evaluasi kesuksesan pengobatan adalah paru-paru bersih, bunyi jantung normal, tekanan darah adekuat, bebas dari sesak napas dan edema, mampu melakukan aktifitas sehari-hari dan dapat mempertahankan berat badan normal.

SARAN
Libatkan keluarga dan orang-orang terdekat pasien dalam perawatan dan pengobatan pasien



DAFTAR PUSTAKA
1. Lippincot Williams & Wilkins; RN Expert Guides Cardiovascular Care, Wolters Kluwer health 2008
2. Lippincot Williams & Wilkins; Critical care Nursing made incredibly easy, Wolters Kluwer Company 2004
3. Lippincot Williams & Wilkins ; Cardiovascular Care made incredibly easy 2nd edition, Wolters Kluwer health 2009
4. Hudak dan Gallo; Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik edisi VI Vol I (Terjemahan), EGC 1997



PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG
TENTANG MANAJEMEN OBAT-OBATAN








DISUSUN OLEH
ERLITA









RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar